Sabtu, 26 Juni 2010

PARKIR DI UGM BAYAR ? "APA KATA DUNIA !"




Berita heboh dari kampus UGM yang mewajibkan semua mahasiswanya dan dosennya yang masuk lingkungan UGM harus memiliki KIK. Apa itu KIK??

KIK (Kartu Identitas Kendaraan)
dikutip dari : Forum Mahasiswa Psikologi UGM


KIK merupakan kependekan dari Kartu Identitas Kendaraan. Kartu ini digunakan oleh semua civitas akademika UGM, dari dosen, karyawan dan tentunya mahasiswa. Tujuan dari penggunaan kartu ini adalah untuk mengurangi pengguna kendaraan bermotor dari luar UGM serta mengurangi penggunaan karcis yang terbuat dari kertas. Mengapa bisa mengurangi kendaraan?

Bisa, karena kendaraan yang tidak memiliki KIK akan dikenakan tarif disinsentif Rp,1000. Intinya yang tidak punya KIK harus membayar layaknya parkir. Tapi tenang saja tarif tersebut untuk pengguna kendaraan bermotor dari luar UGM. Lantas Bagaimana dengan kita (baca: mahasiswa)? Kita tidak dikenakan biaya untuk pembawa sepeda motor. Hanya saja kita perlu mendaftarkan kendaraan kita serta melakukan pembaruan setiap 1 tahun sekali. Tapi sayangnya, KIK yang Free hanya berlaku untuk satu motor. Jika Anda punya dua motor dan ingin mendaftarkan kedua motor tersebut, maka salah satu sepeda motor tersebut dikenakan tarif disinsentif sebesar Rp. 50.000 per tahun. Sedangkan untuk mobil, Akan dikenakan biaya sebesar Rp 200.000 per tahun. Sayangnya untuk mobil yang membayar hanya mahasiswa sedangkan dosen tidak membayar. Sebagai tambahan, pengguna KIK adalah mitra. Mitra adalah orang yang bekerja di area kampus UGM seperti pedagang dan pegawai bank. Tarif untuk mitra adalah sama dengan tariff di atas.

Apa yang dapat kita kritisi?

Penjelasan di atas semoga dapat memberikan sedikit gambaran agar kita dapat mengkritisi semua kebijakan tersebut. Namun dalam kaca mata penulis ada beberapa hal yang patut digarisbawahi.

1. rencana pembangunan UGM menjadi lingkungan educopolis secara tidak langsung mengubah UGM yang sebelumnya sebagai public space menjadi private space dengan segala sisi positif dan negatifnya

2. Untuk tarif mobil, mengapa tarif mahasiswa dan mitra sama? Pertimbangan dari hal ini adalah mahasiswa adalah civitas akademika yang notabene telah membayar SPP kalau begitu apa bedanya mahasiswa UGM dan penduduk umum? Sedangkan dosen dan karyawan diberi keringanan padahal tetap saja mobil dosen dan karyawan menyumbang polusi.

3. Siapa sih mitra itu? Nah, status mitra harus diperjelas agar tdak terjadi kericuhan tentang siapa yang harus membayar dan tidak pada hari pelaksanaan kelak.

4. Jika nanti Anda melihat gambar denah pelaksanaan KIK, maka di situ akan terlihat jelas. Betapa susahnya mencapai ke daerah MASKAM (Masjid Kampus). Oleh karena itu, ketika KIK dilaksanakan, akses ke MASKAM juga turut dipermudah.

5. Dalam jangka panjang Graha Saba Permana (GSP) akan menjadi lahan parkir, bayangkan saja? Lapangan yang sering untuk jalan dan olahraga akan menjadi arena parkir mobil, benarkah? Silahkan kritisi!

6. Kelak ketika KIK dilaksanakan besar harapan ada penambahan sepeda di setiap fakultas agar dapat mempermudah akses ke fakultas.

7. Dan terakhir, apakah 200ribu adalah cukup untuk mengurangi kendaraan bermotor berupa mobil? Terlalu murah atau terlalu mahal?



Dari hasil diskusi forum tersebut sudah jelas bahwa langkah UGM sangat salah dalam memberlakukan KIK tersebut. Sangat ironis bahwa area kampus begitu komersil layaknya tempat wisata jika orang yang tidak memiliki KIK hendak masuk harus membayar, bahkan mahasiswanya sekalipun. Berita ini juga telah menyebar dan menuai protes dari seluruh pihak di kampus UGM, bahkan BEM UGM sekalipun sudah melakukan aksi penolakan.

Memalukannya lagi berita ini menuai kontroversi di lingkungan masyarakat, bahkan universitas lain juga memberi banyak komentar pedas. Singkat cerita, teman saya yang tinggal di Bantul (mahasiswa UGM) ditanya oleh tetangganya yang menjadi dosen di UNY. "Mas, dengar-dengar sekarang parkir di UGM bayar ya?? kok komersil banget UGM? mahasiswanya kan sudah bayar SPP, kenapa berangkat kekampus masih dimintai uang parkir?

hahaha (pertanyaan pedas bukan???)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar